Kita pernah sama-sama berjuang. Demi kebahagiaan, demi kesetiaan, demi hubungan, demi aku, demi kamu, demi kita, juga demi cinta. Berjuang, aku tau itu tidak mudah, tapi bisakah kau perhitungkan kembali perjuanganku? Maaf sebelumnya, bukan aku tak memperhitungkan lelahmu berjuang, aku sudah memperhitungkannya karena itu aku selalu menghargai lelahnya kamu berjuang demi aku dan demi kita.
Kau tau cinta butuh pengorbanan, tapi kau juga tau kapan batasnya seseorang itu harus berhenti berjuang. Kau menganggap semua yang kita lewati hanya permainan belaka, semua yang aku lakukan hanya iming-imingan semu bagimu. Tapi apa kamu tau? Menolak semua lelaki dengan rasa cinta cinta yang lebih besar darimu itu sulit, sayang. Namun, karena besarnya cintaku ke kamu, mereka semua terkalahkan! Dan yang hebatnya lagi, aku menolak semua lelaki itu demi kamu, demi hubungan kita, apakah itu pengorbanan yang kurang besar, sayang?
Rabu, 24 September 2014
Minggu, 21 September 2014
I'm Yours
Awalnya biasa, kami di pertemukan secara tidak sengaja dengan Tuhan. Saat itu mataku terpanah pada suatu objek, namun bukan benda melainkan satu paras dari sesosok pria yang aku tak tau dari mana dia asalnya. Dia biasa, dia simple, dia tidak mementingkan penampilannya. Rambutnya yang menurutku berantakkan, dia menganggapnya itu sudah biasa. Begitu juga dengan cara dia berpakaian, sangat sederhana.
Dia pria yang suka bermain game, dari jauh aku perhatikan
cara dia bermain, terkadang tertawa sendiri dengan lawan mainnya, juga
terkadang dia kesal karena merasa dikalahkan dengan lawan mainnya, dengan
menatap layar monitor selama berjam-jam dia tahan, dan hanya memainkan
permainan satu jenis saja.
Aku lupa hari itu
hari apa, dia meminta pin BBM ku. Tertegun pasti terasa didalam hati, seperti
tidak nyata, pria yang ku perhatikan dari jauh meminta pin BBM ku. Tak berpikir
lama aku langsung memberikan disertai dengan senyuman kecil.
Ya.. percakapan pun dimulai, kami sering membicarakan
hal-hal yang kecil awalnya. Pertanyaan-pertanyaan sederhana “sudah makan?” hampir
setiap hari terlontar. Semakin hari perhatian ku semakin besar, yang awalnya
hanya seuntaian rasa kagum dan suka sekedarnya, berubah menjadi rasa yang
Subhanallah….. sampai rasa takut kehilangan pun hadir.
Tiba pada suatu malam saat itu, rasa cinta membuat ku selalu
ingin mendekapnya. Aku memeluknya, terasa hangat, nyaman, seperti tak mau aku
melepasnya. Saat itu, aku merasa dia telah menjadi milikku seutuhnya, selamanya, tak ada yang boleh merebutnya, ya
seperti itulah kira-kira. Malam-malam sekarang, kami semakin sering
berpelukkan, aku selalu merasakan rasa nyaman itu setiap malam. Semakin pula
lah rasa cinta dan tak mau kehilangan semakin besar.
Meskipun kami tidak mempunyai status yang jelas, tapi dia
milikku. Sepakat tidak ada ikatan tapi saling menjaga perasaan itu lebih baik,
daripada tembak menembak tapi tidak bisa menghargai setiap komitmen yang telah
dibuat. Status bukan ukuran kebahagiaan:)
Sabtu, 20 September 2014
Jatuh Cinta
Sebelumnya aku tak lagi mau merasakan indahnya rasa ini, namun kau hadir, memberi ku bahagia yang luar biasa. Bersama dengan canda tawamu, kau memberiku satu sentuhan yang aku tak bisa menolak kenyamanannya. Kau membuat hati terasa tenang, terbang, seperti lupa akan rasa-rasa sakit yang pernah aku rasakan sebelumnya dari rasa Jatuh Cinta. Hebat, kan? Kau mampu menghapus semua luka.
Kau berhasil membuatku jatuh cinta untuk kesekian kali.
Bukan karena aku yang mudah membuka hati, tapi karena kau yang selalu berusaha
menunjukkan betapa indahnya dunia bila dipenuhi dengan manisnya cinta. Kau
seorang lelaki yang tak pernah aku khayalkan, kau datang membawa seribu rasanya
bahagia dan memberiku sejuta rasanya kenyamanan.
Aku pernah tersakiti dengan 1000 macam luka karena kecewa
akibat cinta, kau hadir menghapus seribu luka itu da menggantinya dengan sejuta
rasanya bahagia, supeeeeerrrr!!!! Kau hebat, sayang.
Kau mewarnai hari-hariku dengan perhatian mu, perhatian yang
singkat memang karena kau juga tau aku tidak suka diberi perhatian yang
berebihan. Terima kasih, sayang. Namun kau terkadang juga mneyebalkan, kau suka
menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan bercanda yang kulontarkan dengan serius. Ughhhh……
kesal rasanya jika kau menjawab dengan bercanda ketika aku sedang serius. Tapi terkadang
kau juga ngangenin. Ketawa-ketawa konyolmu yang membuat ku rindu, caramu
menatap lembut mataku, juga raut wajahmu ketika kalah bermain game. Hahaha.. lucu,
sayang.
Kalau ada yang bertanya padaku “apa yang kau nilai dari pia
sesederhana itu?” jawabnya simple, “kebahagiaan dan Kenyamanan yang tidak
pernah aku dapatkan sebelumnya”. Lalu sisanya terserah mereka mau berkata apa.
Ku berharap kau selalu memberiku rasa nyaman ini, sayang. Aku
tak meminta kau untuk tak mencintai wanita lain, karena aku juga mencintai pria
lain hahahaha(becanda).
Penikmat Rindu, Masih Aku
Saat itu senja dengan bangga memancarkan ronanya. Di ufuh barat ia sangat terlihat jelas warna emasnya dan bersamaku yang tetap masih merindukan mu disini. Aku terdiam terlamun mengingat indah kenangan kita. Tak terkuak, rindu ini selalu menyelip di lubang-lubang hati. Hanya menikmati rindu yang bias aku lakukan. Menikmati rindu dengan caraku sendiri.
Masih bersama dengan rindu, rasa yang tak pernah padam. Ia menjelma seakan berubah menjadi sebuah aktivitas yang harus aku lakukan dan rasakan. Tah terhenti ia masuk ke dalam pikiran dan mengobak-abik semua yang ada dalam otakku sehingga membuat ku lupa akan segalanya.
Masih bersama tentang rindu, rasa yang menjdi tumpu kesabaranku. Rasa yang selalu menang melawan semua rasa kesal dan kecewa. Rasa yang mengajariku tegar menghadapi nafsu ku.
Rindu itu perasaan nyiksa bathin. Selalu memaksakan kehendak untuk menemui orang yang dirindukan. Dengan kesabaran, ketulusan, baru akan rindu itu tersampaikan.
Langganan:
Postingan (Atom)