Sabtu, 20 September 2014

Tersampaikan? Aku Harap Iya



Air mata ku menetes bukan karena sakitnya memperjuangkan, tapi karena rindu ini sangat kekal.
Kesedihanku bukan karena kalimatmu yang membuatku duka, tapi karena waktu serasa memusuhi ku.

Jika ada besaran yang tak terbilang angka
Jika ada kata yang lebih indah dari pepuisian
Jika ada nada yang harmoninya lebih merdu dari melodi
Itu perasaanku dalam rengkuhan kasihmu
Kamu bukanlah setengah jiwa ku, melainkan seutuhnya aku
Kamu bukanlah sekedar kekasih yang aku rindukan, melainkan suami yang aku dambakan.

Tegarlah! Karena cintaku akan terus menghantam.
Tabahlah! Karena aku akan terus merengek hingga kita habis dimakan waktu.

Buatmu kekasihku, mungkin teramat hina
Buatmu kekasihku, ini tentang cinta. Bahkan tak seorangpun yang ku izinkan menjama' ku. Bahkan tak gentar sedikitpun aku melihat mu dengan yang selain aku.
Ketika bersujud bahkan aku lupa memohon ampun atas dosa-dosa ku, do'a ku tak hentinya melafalkan namamu. 
Aku ingin bahagiamu itu aku
Aku percaya Tuhan selalu punya cerita indah
Dan akhir yang bahagia adalah ketika rindu ku terbayar jumpa temu dengan mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar