Sabtu, 20 September 2014

Penikmat Rindu, Masih Aku




Saat itu senja dengan bangga memancarkan ronanya. Di ufuh barat ia sangat terlihat jelas warna emasnya dan bersamaku yang tetap masih merindukan mu disini. Aku terdiam terlamun mengingat indah kenangan kita. Tak terkuak, rindu ini selalu menyelip di lubang-lubang hati. Hanya menikmati rindu yang bias aku lakukan. Menikmati rindu dengan caraku sendiri.

Masih bersama dengan rindu, rasa yang tak pernah padam. Ia menjelma seakan berubah menjadi sebuah aktivitas yang harus aku lakukan dan rasakan. Tah terhenti ia masuk ke dalam pikiran dan mengobak-abik semua yang ada dalam otakku sehingga membuat ku lupa akan segalanya.

Masih bersama tentang rindu, rasa yang menjdi tumpu kesabaranku. Rasa yang selalu menang melawan semua rasa kesal dan kecewa. Rasa yang mengajariku tegar menghadapi nafsu ku.

Rindu itu perasaan nyiksa bathin. Selalu  memaksakan kehendak untuk menemui orang yang dirindukan. Dengan kesabaran, ketulusan, baru akan rindu itu tersampaikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar